Mantan Perdana Menteri Kamboja, Pangeran Norodom Ranariddh, meninggal dunia dalam usia 77 tahun. Ia meninggal di Prancis karena sakit.
Pangeran Norodom Ranariddh merupakan saudara tiri dari raja Komboja saat ini yakni Norodom Sihamoni.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, terkejut dengan kabar duka ini. Ia menilai, Ranariddh merupakan seorang pejabat tinggi negara sekaligus anggota kerajaan yang memiliki jiwa patriot terhadap bangsa.
Sekilas Pangeran Norodom Ranariddh
Sebelum menjabat PM Kamboja, Ranariddh bekerja sebagai dosen hukum di Prancis. Namun ayahnya, Norodom Sihanouk, mantan Raja Kamboja memanggilnya pulang untuk mengikuti pemilihan umum 1993 yang diselenggarakan PBB sebagai bagian proses perdamaian.
Ia pun terpilih dalam pemilihan dan menjabat sebagai PM Kamboja. Akan tetapi, kekuasaannya tidak bertahan lama.
Sebab dalam empat kemudian pada 1997, ia digulingkan dalam kudeta oleh koalisi Hun Sen. Ranariddh pun 'dibuang' ke tempat pengasingan.
Kudeta itu mendapat kecaman dunia internasional, Ranariddh kemudian diizinkan kembali mengikuti pemilihan umum setahun kemudian. Tetapi, ia tidak pernah lagi mendekati kemenangan.
Seorang analis veteran Kamboja, Lao Mong Hay, mengatakan Ranariddh tidak memiliki keterampilan memimpin negara. Sebab ia tidak mempunyai pengetahuan politik seperti ayahnya.
"Dia segera diperdaya dan digulingkan oleh saingannya yang jauh lebih berbakat," kata Lao Mong Hay.
"Ada pepatah Kamboja 'dari 10 orang terpelajar hanya ada satu orang berbakat' jadi Norodom Ranariddh kebetulan salah satu dari 10 itu," kata Mong Hay.
from kumparan - #kumparanAdalahJawaban https://ift.tt/3lj5kPD
via IFTTT